Cara Cerdas Menyikapi Kritikan Sehingga Kuat Mental Dan Tidak Emosi
Ilustrasi Kritikan |
Ketika saya membuka Laptop dan mengecek file yang tersimpan didalamnya tak sengaja saya membaca tulisan yang telah lama saya buat, tulisan itu Berjudul "Cara Cerdas Menyikapi Kritikan Sehingga Kuat Mental Dan tidak Emosi.
Dalam tulisan itu berisi banyak nasihat dan serat akan motivasi, sehingga membantu pembaca dengan cerdas menyikapi kritikan yang diberikan oleh orang lain.
Biasanya ketika kita mendapat kritikan. kita akan cendrung marah atau emosi bahkan kita menganggap orang tersebut adalah musuh kita.
Karenanya bagi saya tulisan cara cerdas menyikapi kritikan sehingga kuat mental dan tidak emosi sangat penting untuk saya bagikan di blog ini.
Supaya anda tidak semakin penasaran, berikut tulisan yang saya buat pada tahun 2019 lalu:
---
Seandainya anda sekarang sedang bekerja sekuat tenaga, bahkan menghabiskan waktu lebih untuk pekerjaan anda, kemudian atasan menghampiri dan berkata “Kenapa hasilnya seperti itu, kan sudah saya katakan, seharusnya anda begini”.
Setelah anda mendengar perkataan tersebut, ekspresi wajah seperti apakah yang akan anda tampakkan? Tersenyum atau malah cemberut?
Lalu, bedakaan respond anda ketika atasan datang dengan senyum puas lalu berkata “Terima kasih, berkat anda, perusahaan ini mengalami kenaikan pendapatan tahun ini”.
Saya yakin anda akan merasa diremehkan pada sikap atasan yang pertama dan anda akan merasa tersanjung dengan sikap atasan yang kedua.
Begitulah manusia pada umumnya, mereka sangat tidak menyukai kritikan, mereka lebih senang jika dirinya dipuji.
Perlu anda ketahui orang hebat bukan mereka yang tidak tahan kritik melainkan mereka yang selalu menerima kritik.
Kritik mengajarkan kita untuk melihat sisi kekurangan kita dari sudut pandang orang lain, mungkin kita pernah merasa jika kita sudah melakukan sesuatu dengan sangat sempurna, hingga kita tidak tahu celah dari kekurangan itu.
Perlu anda ingat, sudut pandang kita, tentu berbeda dengan orang lain. Perbedaan sudut pandang inilah, yang membuat kita tidak lepas dari kritikan.
Tidak ada alasan untuk tidak dikritik. Kenapa demikin? Karena kita tempatnya salah dan lupa, inilah yang menjadi alasan terkuat kenapa kita dikritik.
Jangankan kita yang memang gudangnya kekurangan, Allah yang maha benar, maha mengetahui dan maha bijaksana tidak luput darinya.
Betapa sering Allah dikritik lantaran musibah yang di derita oleh mahluknya, betapa sering Allah dicaci maki lantaran tidak memenuhi kehendak mahluknya.
Bukankah Allah tahu yang terbaik untuk hambanya? Begitulah cara manusia melihat. Jadi jangan terlalu bersedih ketika menerima kritikan karna kritikan bukan hal yang menyedihkan.
Ketidak pandaian kita menerima kritikan akan menjadi sumber masalah bagi hidup kita, betapa banyak orang di sekitar kita bertengkar karna sebuah kritikan, merasa dirinya benar sehingga menutup telinga untuk mendengarkan pendapat orang lain.
Semakin kita menutup pintu kritik maka kita semakin jauh dari kemajuan. Jika anda seorang penjual maka dengarkan keluhan pelanggan anda, supaya mereka setia pada anda.
Jika anda seorang pengajar maka dengarkan keluhan anak didik anda tentang cara mengajar anda.
Jika anda tidak menjadi penikmat kritik maka anda akan menjadi korban kritik.
Suatu ketika usai melaksanakan progam kegiatan organisasi, saya mengadakan rapat untuk mengevaluai kegiatan tersebut.
Saya sebagai pimpinan rapat mempersilahkan peserta angkat suara, tiba-tiba bagian perlengkapan angkat tangan lalu mengkritik habis-habisan bagian acara, karena tidak terima dikritik, bagian acara lalu menyerang balik bagian perlengkapan.
Karena adu mulut antar keduanya tidak unjung usai, kemudian saya bicara kepada mereka berdua “silahkan kalian selesaikan masalahnya, nanti kalau sudah kelar panggil saya lagi”.
Kemudian saya keluar dari rapat tersebut. Sejenak kondisi rapat menjadi hening, dan salah satu pesarta rapat memanggil saya untuk kembali.
Sesampainya di tengah peserta rapat saya berkata “kalian berdua luar biasa, namun sangat disayangkan gara-gara kritikan satu sama lainnya kita memanas seperti sekarang, apakah menyikapi kritikan dengan kemarahan membuat kita puas? Tentu tidak.”
Usai kejadian tersebut, semua peserta mampu menerima masukan dari pihak lainnya dengan hati terbuka.
Sebenarnya yang menceburkan kita pada jurang kehancuran bukanlah kritikan, melainkan cara kita menyikapi kritikan tersebut.
Dari kisah di atas seandainya bagian acara mampu lapang dada mendengarkan kekurangannya pasti tidak akan terjadi perdebatan sengit yang tidak menghasilkn apa-apa.
Adanya kritikan membuktikan jika kita diperhatikan oleh orang lain, ketika mereka memperhatikan kita, berarti secara tidak langsung mereka sayang pada kita, mereka ingin kita lebih maju, mereka ingin jika kita tidak mengulangi kesalahan yang mungkin kita tidak sadari.
Ketidak mampuan kita menyikapi kritikan dengan benar maka akan mengundang mala petaka bagi kita.
Cara menyikapi kritikan dengan benar
Ilustrasi menerima kritikan dengan benar |
Tetaplah Tenang
Kebanyakan orang merasa risih saat dikritik, suhu tubuhnya meningkat dan otot-otot menjadi tegang.
Kalau anda seperti itu silahkan ambil nafas dalam-dalam kemudian hembuskan, lakukanlah sampai jiwa anda merasa lebih tenang.
Jika anda sudah sampai pada titik ketenangan, maka kritikan tersebut akan tampak lebih ramah pada anda, tidak semua kritikan yang kita terima murni kesalah kita.
Contohnya wanita yang sedang datang bulan biasanya mereka lebih sensitive, pedagang di pasar menjengkelkan lantaran sedang memiliki masalah dirumahnya dan begitu seterusnya.
Jika kita mampu bersikap tenang maka kita akan lebih bijak menyikapi kritikan.
Ingat Pada Hakikat Diri Kita
Semua kritikan akan terasa menjengkelkan bagi kita. Tetapi ketika kita menyadari hakikat diri yang tidak mungkin sempurna.
Maka kita akan lapang dada menyikapi kritikan tersebut, kita akan menganggap jika adanya kritikan merupakan sebuah kewajaran yang kita terima, dengan begitu kita tidak akan terlalu bersedih ketika orang lain menghadiahi tindakan kita dengan kritikan.
Jadikan Krititikan Sebagai Batu Loncatan Sukses
Ketika pertama saya belajar menulis di blog, saya menerima banyak sekali kecaman dari seseorang yang memang sudah mahir di dunia tulis menulis.
Kritikannya selalu saya catat dan saya mencobanya lagi, namun lagi-lagi di kritik habis-habisan.
Saya terus mencoba hingga tulisan saya mulai berkembang lebih baik. Akhirnya saya menulis apa yang anda baca sekarang ini.
Apapun bentuk kritikan yang anda terima, entah itu bersifat destruktif ataupun konstruktif tetaplah anda sikapi dengan cara terbaik.
Buat kritikan itu sebagai batu loncatan anda menjadi pribadi yang tangguh dan selalu siap untuk membenah hingga diri anda menjadi pribadi yang berkualitas.
Tidak semua kritikan harus kita ikuti, terkadang orang mengkritik tetapi tidak tahu masalah yang sebenarnya, mereka bisa saja asal bicara tentang kita.
Kalau sudah seperti itu pakah kita diperbolehkan meluapkan amarah sehingga orang yang mengkritik kita merasa bersalah, atau bahkan kita balik menjatuhkannya?
Tentu orang bijak tidak akan seperti itu, mereka akan mendengarkannya dengan seksama lalu memaafkannya.
Jika yang dilakukannya sudah di luar batas apakah yang harus dilakukan? Tentu tidak ada salahnya kita menegur tapi dengan catatan menegur dengan cara yang baik.
Seperti apapun kritikan yang datang pada kita, jangan sekali-kali kita menutup telinga dan hati kita untuk dikritik.
Karena kita tidak mungkin lepas dari kritikan tersebut, alangkah lebih indahnya jika kita mampu menyikapi kritikan tersebut dengan baik dan menjadikannya sebagai sarana menguatkan mental dan tempat mengontrol emosi.
---
Nah, setelah anda membaca tulisan tersebut, apakah sekarang pola fikir anda sudah lebih baik?
Apakah anda masih menganggap kritikan adalah hal yang negatif?
Jika setelah membaca tulisan "cara cerdas menyikapi kritikan Sehingga Kuat Mental Dan Tidak Emosi" tidak terdapat perubahan dalam diri anda dalam menyikapi kritikan.
Itu artinya anda butuh mendatangi ustadz ahli ruqyah, karena di hati anda sudah terlalu banyak setan yang mengganjal hehe.
Gabung dalam percakapan