Faktor-faktor Kesulitan Belajar yang Harus Guru Ketahui

Faktor Kesulitan Belajar - Hari ini bertemu dengan salah satu guru kebetulan dia bercerita jika ada salah satu...

Faktor-faktor Kesulitan Belajar

Faktor Kesulitan Belajar - Hari ini bertemu dengan salah satu guru kebetulan dia bercerita jika ada salah satu siswanya yang kesulitan dalam menangkap pelajaran.

Dari cerita tersebut saya menjelaskan padanya tentang faktor yang menyebabkakn kesulitan belajar siswa sesuai dengan buku yang pernah saya baca. Buku itu berjudul Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran yang ditulis oleh Zainal Aqib kurang lebih seperti ini penjelasannya:

Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu kemajuan belajar, bahkan sering juga terjadi suatu kegagalan. Faktor-faktor apakah yang menyebabkannya kesulitan belajar itu? Banyak hal atau hambatan yang menyebabkannya, tetapi pada pokoknya dapat digolongkan menjadi dua faktor, yaitu: 


1) Faktor Endogen, adalah faktor kesulitan belajar ini datang dari diri pelajar atau siswa 

sendiri. Faktor ini meliputi: 


Faktor biologis (faktor yang bersifat jasmaniah) 

Faktor psikologis (faktor yang bersifat rohaniah) 


2) Faktor Eksogen, adalah faktor kesulitan belajar datang dari luar pelajar atau 

siswa. Faktor ini meliputi: 


Faktor lingkungan keluarga 

Faktor lingkungan sekolah 

Faktor lingkungan masyarakat 


Faktor Endogen 


a. Faktor Biologis 


Faktor biologis ialah faktor kesulitan belajar  yang berhubungan dengan jasmaniah anak/pelajar atau siswa. Faktor ini misalnya:


1) Kesehatan 

Kesehatan adalah faktor penting di dalam belajar. Pelajar atau siswa yang tidak sehat badannya, tentu tidak dapat belajar dengan baik. Konsentrasinya akan terganggu  dan pelajaran sukar masuk. Begitu juga dengan anak yang badannya lemah, sering pusing, dan sebagainya tidak akan tahan dalam belajar dan lekas capai. 


2) Cacat Badan 


Cacat badan merupakan faktor kesulitan belajar, misalnya setengah buta, setengah tuli, gangguan bicara, tangan hanya satu, dan lainnya. Anak-anak cacat seperti ini hendaknya dimasukkan dalam pendidikan khusus atau Pendidikan Luar Biasa. 


b. Faktor Psikologis 


Faktor kesulitan belajar selanjutnya adalah psikologis adalah faktor yang berhubungan dengan rohaniah. Termasuk dalam faktor ini adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, dan emosi. 


1) Inteligensi 


Faktor intelegensi adalah faktor kesulitan belajar yang berasal dari endogen yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Bilamana pembawaan intelegensi anak memang rendah, maka anak tersebut akan sukar mencapai hasil belajar yang baik. 


Selain faktor inteligensi atau kecerdasan, ada pula faktor lain yang menyebabkan kesulitan belajar yaitu cacat mental dan cacat yang dibawa sejak lahir. Termasuk cacat ini adalah idiosi, imbesilitas, dan abilitas. 


Anak-anak yang tergolong imbisil adalah anak-anak yang kecerdasannya sama dengan anak-anak normal yang berumur kira-kira 3-7 tahun. 


2) Perhatian 


Perhatian juga merupakan faktor penting dalam usaha belajar anak. Untuk dapat menjamin belajar yang baik, anak harus ada perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. jika perhatian kurang maka akan menjadi faktor kesulitan belajar siswa.


Apabila bahan pelajaran itu tidak menarik baginya, maka timbullah rasa bosan, malas, dan belajarnya harus dikejar-kejar. Sehingga prestasi belajarnya menurun. Untuk itu, maka pendidikan harus mengusahakan agar bahan pelajaran yang diberikan 

dapat menarik perhatiannya. 


3) Minat 


Bahan pelajaran yang menarik minat/keinginan anak akan dapat dipelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya bahan yang tidak sesuai dengan minat/ keinginan anak pasti tidak dapat dipelajari dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan untuk belajar. Minat sering kali timbul bila ada perhatian. 


4) Bakat 


Bagi anak yang mempunyai bakat dokter, ia selalu baik dalam belajarnya, sehingga ia merasa senang dan selalu berusaha lebih giat lagi yang lebih baik. Bagi anak yang selalu gagal, maka kesenangan belajarnya akan semakin berkurang dan mengalami kesukaran-kesukaran. Oleh karena itu, pengertian tentang bakat adalah hal yang juga menentukan dalam suksesnya belajar. 


5) Emosi 


Dalam keadaan emosi yang mendalam ini tentu belajarnya mengalami hambatan-hambatan. Anak-anak semacam ini membutuhkan situasi yang cukup tenang dan penuh pengertian agar belajarnya dapat la lakukan dengan baik.


Faktor Eksogen 


Selain faktor endogen (faktor yang datang dari diri anak sendiri ), ada pula faktor kesulitan belajar yang datang dari eksogen (faktor yang datang dari luar) yang macamnya lebih banyak. Faktor ini meliputi faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. 


a. Lingkungan keluarga 


Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. 


1) Faktor orang tua 


Faktor orang tua merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Orang tua yang dapat mendidik anak-anaknya dengan cara memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam belajarnya. 


Faktor lain yang masih ada hubunganya dengan faktor orang tua adalah hubungan orang tua dengan anak. Apakah hubungan itu bersikap acuh tak acuh atau diliputi suasana kebencian, atau sebaliknya diliputi oleh hubungan yang terlalu penuh kasih sayang, dan sebagainya. 


Adapun hubungan orang tua dengan anak yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian yang disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman, dengan tujuan untuk memajukan belajar anak. Begitu juga contoh sikap yang baik dari orang tua sangat mempengaruhi belajar anak. 


2) Faktor suasana rumah 


Lingkungan keluarga yang lain yang dapat mempengaruhi usaha belajar anak adalah faktor suasana rumah.


Suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu ramai tidak akan memberikan anak belajar dengan baik. Misalnya, rumah dengan keluarga besar atau banyak sekali penghuninya. 


3) Faktor ekonomi keluarga 


Faktor ekonomi keluarga banyak menentukan juga dalam belajar anak. Misalnya, anak dari keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah dengan lengkap, sebaliknya anak-anak dari keluarga miskin tidak dapat membeli alat- alat itu.

 Dengan alat yang serba tidak lengkap inilah, maka hati anak-anak menjadi kecewa, mundur, dan putus asa sehingga dorongan belajar mereka kurang sekali. 


b. Lingkungan sekolah 


Lingkungan sekolah kadang-kadang juga menjadikan faktor hambatan bagi anak. Termasuk dalam faktor ini, misalnya: 

1) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik. 

2) Hubungan guru dan murid yang kurang baik. 

3) Hubungan antara anak dengan anak kurang menyenangkan. 

4) Bahan pelajaran yang terlalu tinggi di atas ukuran normal kemampuan anak. 

5)  Alat-alat belajar di sekolah yang serba tidak lengkap. 

6) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya, sekolah yang masuk siang di mana udara yang sangat panas mempunyai pengaruh yang melelahkan. 


c. Lingkungan masyarakat 


Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat menghambat kemajuan belajar anak ialah:


1) Media massa, seperti bioskop, radio, televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Semua ini dapat memberi pengaruh yang kurang baik terhadap anak. 


2) Teman bergaul yang memberikan pengaruh yang tidak baik. 


3) Adanya kegiatan-kegiatan dalam masyarakat, misalnya adanya tugas-tugas organisasi, belajar pencak silat, belajar menari, dan sebagainya. 


4) Corak kehidupan tetangga.


Demikianlah faktor kesulitan belajar yang dapat kami bagikan semoga bermanfaat dan bisa digunakan sebagai analisa sebelum melakukan proses belajar mengajar.


Saya adalah Saya