Tahlilan Tradisi Agama Hindu? Simak Ini Dalilnya.

Tahlilan menurut bahasa berawal dari kata hallala yuhallilu tahlilan yang memiliki arti membaca "Laila illallah."...

Tatkala saya sedang duduk membaca yasin bersama dengan orang-orang kampung dalam rangka mendoakan orang yang telah meninggal, kemudian terbesit dalam fikiran ini, apakah benar tahlilan ini ada dalil yang memperbolehkannya?

Atau apakah benar tuduhan yang diberikan oleh orang wahabi dan sejenisnya jika tahlilan itu merupakan amalan yang diserap dari agama hindu?

Baca juga: MELAYAT ORANG MATI: Pahala Doa Sampaikah Padanya?

Tahlilan Tradisi Agama Hindu?

Tahlilan Tradisi Agama Hindu? Simak Ini Dalilnya.
Tahlilan Tradisi Agama Hindu

Memang kita ketahui, bahwasannya dalam agama hindu orang yang sudah meninggal harus dihormati karena bisa menjadi dewa terdekat dari manusia. Dalam agama hindu juga mengenal istilah samsara (rekarnasi).

Bahkan dalam kitab Manawa Dharma Sastra Weda dijelaskan: “Termashurlah selamatan yang diadakan pada hari pertama, ketujuh, empat puluh, seratus dan seribu “. 

Jika kita membaca buku yang berjudul "Nilai-nilai Hindu dalam budaya jawa, serpihan  yang tertinggal" yang ditulis oleh Ida Bedande Adi Suripto. Dalam bukunya Ia menyampaikan jika hari kematian di pulau madura dari 7 hari sampai 1000 hari merupakan ajaran agama hindu.

Lantas apakah benar bahwasannya tahlilan merupakan tradisi dari agama hindu?

Mengutip dari https://ltnnujabar.or.id/dalil-dalil-tahlilan/ dalam tulisannya menyampaikan jika tahlilan bukanlah tradisi yang di adopsi dari ajaran hindu, yang referensinya dari (Al-Hawi lil Fatawi Juz 2 Hal 198) Menjelaskan:

Sebelum kita membahas lebih jauh, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu tahlilan, supaya kita tidak salah faham. Karena jika salah memahami maka akan salah pula dalam menyimpulkan.

Pengertian Tahlilan

Tahlilan menurut bahasa berawal dari kata hallala yuhallilu tahlilan yang memiliki arti membaca "Laila illallah." yang kemudian merujuk pada tradisi. Tahlilan juga bisa diartikan sebagai tradisi membaca doa-doa dan kalimat tertentu yang diambil dari Al-Qur'an dengan tujuan menghadiahi padahala untuk orang yang telah meninggal.

Tahlilan biasanya dilaksanakan selama 7 hari setelah fawatnya seseorang kemudian dilanjut pada hari ke 40, 100 dan 1000 harinya. Selain waktu tersebut tahlilan biasanya dilakukan setiap malam jum'at. 

Dalil Tahlilan

Dari definisi diatas dapat kita fahami bahwasaanya di dalam tahlilan terdapat bacaan ayat suci Al-Qur'an. Menurut para ulama membaca Al-Qur'an untuk orang yang sudah meninggal  diperbolehkan dan pahalanya sampai.

Hal ini berdasarkan pada hadist nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya.

Pendapat Ulama Tentang Tahlilan

Selain itu terdapat beberapa pendapat ulama terkait menghadiahi bacaan Al-Qur'an untuk orang meninggal

1. Imam Syafii

Imam Syafii berpendapat jika membaca Al-Qur'an untuk orang yang sudah meninggal merupakan sunnah.

2. Imam Nawawi

Imam Nawawi berpendapat jika tidak hanya tahlil dan doa saja bahkan bagi kita yang sedang berziarah kubur juga disunnahkan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an dan kemudian membaca doa untuk orang yang telah meninggal.

3. Imam al-Qurthubi

Adapun yang menjadi acuan Imam al-Qurthubi terkait sampainya pahala pada orang yang meninggal adalah sebuah perbuatan Rasulullah SWA yang pernah menancapkan pelapah kurma ke kuburan dua sahabatnya sembari berharap jika pelapah itu bisa meringankan penghuni kubur sebelum pelapah yang ditancapkan kering.

Dari kejadian tersebut kemudian Imam al-Qurthubi berpendapat jika pelapah kurma saja mampu meringankan orang yang telah meninggal, bagimana dengan membaca Al-Qur'an yang dibacakan oleh keluraga kerabat tentu saja lebih bermanfaat untuk sang mayit.

4. Abul Walid Ibnu Rusyd

Selain 3 ulama diatas selanjutnya adalah pendapat dari Abul Walid Ibnu Rusyd yang berpendapat jika pahala akan sampai kepada orang yang telah meninggal

Dari dalil dan pendapat para ulama kita dapat kita simpulkan melakukan tahlilan merupakan kebolehan, dan tahlilan bukan mengadopsi dari agama hindu.

Nasihat saya jika anda tidak mau mendoakan orang yang telah meninggal, yasudah jangan mendoakan mereka, tapi jangan sampai keyakinan anda memaksa orang lain untuk tunduk dengan anda. Karena anda bukan Tuhan.

Islam adalah sumber kedamaian. orang yang menyebabkan umat islam lainnya tidak damai maka patut kita pertanyakan keislamannya hehe.

Saya adalah Saya