Pentingnya Kuliah Untuk Mendapatkan Kerja Yang Layak

Mendapatkan pekerjaan yang layak - Selain kedua alasan sebelumnya, alasan selanjutnya yakni ingin mendapatkan pekerjaan yang layak...

Mendapatkan pekerjaan yang layak - Selain kedua alasan sebelumnya, alasan selanjutnya yakni ingin mendapatkan pekerjaan yang layak. Banyak di kalangan kita yang sampai rela membayar berapapun demi tercapainya alasan ini. 

Memang bekerja merupakan suatu keharusan bagi seorang yang terdidik supaya bisa mempertahankan hidup bahkan mempertahankan nama baik keluarga. 

Dan konstitusi menjamin kita sebagai warga negara untuk mendapatkannya, hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (2) “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”

Bahkan, Islam memotivasi kita agar bersemangat dalam mencari rezeki (bekerja), dalam hal ini Allah berfirman:

“Apabila shalat (jum'at) telah diselesaikan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”  (QS. Al Jumu’ah: 10). 

Rasulullah juga bersabda, “Tidaklah seorang memakan makanan yang lebih baik, dari hasil jerih payahnya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud makan dari hasil jerih payahnya sendiri” (HR. Bukhari).

Walaupun bekerja merupakan sesuatu yang dianjurkan, tetapi apakah mencari kerja itu mudah? 

Sebagai seorang yang sudah mengenyam bangku kuliah seharusnya mudah. Kenapa demikian? Karena kebanyakan perusahaan menjadikan ijazah sebagai tolak ukur menerima karyawan baru. 

Kalau anda tidak percaya silahkan anda cari lowongan kerja di sebuah perusahan lalu lihat pasti tertera, minimal tingkat pendidikan SMA atau S1. 

Namun yang jadi permasalahan adalah ketidak seimbangan antara jumlah pelamar kerja dengan lowongan kerjanya itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya jumlah pengangguran berstatus sarjana.

Meski demikian kita tidak boleh menyerah, yakinlah jika Allah akan memberi jalan keluar untuk kita kelak. Lalu apa yang bisa kita lakukan? 

Yang harus kita lakukan sekarang adalah kita fokus dengan kuliah kita, kita fokus dengan kegiatan yang terbaik hari ini, jangan terlalu sibuk memikirkan masa depan, agar tidak membuatmu takut. 

Tetapi sibuklah menyiapkan masa depan dengan melakukan yang terbaik hari ini. 

Tentunya yang harus kita siapkan bukan hanya nilai IPK tinggi, karena IPK hanya mengantarkan kita sampai meja interview saja. 

IPK tidak selamanya mencerminkan kualitas mahasiswa. Namun bukan berarti saya mengesampingkan IPK, silahkan anda kuliah dengan rajin,  IPK itu penting tapi ada yang jauh lebih penting dari itu yakni kemampuan (Skill). 

Jika kita membicarakan kemampuan, maka tidak cukup hanya rajin kuliah saja. Kita harus memiliki aktivitas penunjang semua itu, seperti organisasi, les bahasa Inggris dan lain sebagainya.   

Oleh karenanya, mulai detik ini marilah kita lebih memfokuskan kuliah kita pada pengembangan kemampuan diri (self ability). 

Karena kemampuan anda akan menentukan harga jual anda pada perusahaan. Jika anda memiliki kepemimpinan yang baik, loyalitas yang tinggi pada perusahaan, bahkan anda mampu memberikan ide-ide positif yang membangun daya jual perusahaan. Maka, yakinlah! karir anda akan melesat tajam.

Baca juga:

1. Sebelum Memutuskan, Miliki Tujuan Kuliah Terlebih dulu
 2. Pentingnya Kuliah Untuk Membahagiakan Orang tua
 3.Pentingnya Kuliah Untuk Menuntut Ilmu Pengetahuan

Tapi, jika anda termasuk orang yang sulit diterima kerja, maka jangan pernah melakukan satu aktifitas yakni menganggur. 

Menganggur akan menelanjangi anda di depan masyarakat, menganggur akan membuat anda tidak memiliki nilai. Lantas apakah yang harus dilakukan? 

Sibuklah, sibuklah dengan aktifitas yang bermanfaat baik bagi diri, keluarga dan masyarakat. Seperti aktif di kegiatan sosial dan kegiatan lainnya. 

Banyak sekarang sarjana yang menganggur kemudian mereka sibuk menyalahkan pemerintah, mereka berkata jika pemerintah tidak becus, pemerintah tidak adil karena yang kaya semakin kaya sedangkan yang miskin semakin miskin. 

Mungkin anggapan tersebut ada benarnya, tapi anda harus ingat, pemerintah itu bukan Tuhan, dan kita jangan terlalu bergantung padanya.

Orang bijak tidak terlalu sibuk menyalahkan melainkan mereka sibuk memperjuangkan masa depan.

Oleh sebab itu, ciptakanlah pekerjaan untuk anda dan orang lain, dengan begitu anda akan menjadi pemuda yang mandiri, pemuda yang tidak hanya menyalahkan keadaan melainkan berbuat untuk mendukung program pemerintah yaitu mengurangi angka pengangguran. 

Tentunya, berwirausaha memiliki resiko sendiri, memiliki tantangan yang jauh lebih besar. Tapi perlu anda pahami, memiliki usaha sendiri (walau kecil) jauh lebih baik daripada menjadi karyawan di perusahaan besar.

Ada seorang pemuda yang memiliki semangat luar biasa sebut saja namanya Dahri, pada saat kecil dia dicap sebagai anak bodoh, karena memang pada saat lulus SD ia masih belum pandai membaca dan menulis, lulus dari sekolah dasar dia tertarik untuk melanjutkan ke pondok pesantren, namun karena kondisi keungan keluarga sangat memprihatinkan, membuat sanak keluarganya menentang keinginan tersebut. 

Alhasil, dia hanya bisa sekolah di SMP ISTANA yang terletak di kampungnya. Semangat menjadi pribadi yang baik mulai muncul sejak SMP, dia mulai rajin belajar, menulis dan membaca. Bahkan di SMP tersebut dia terpilih menjadi ketua osis. 

Usai lulus SMP ia melanjutkan ke jenjang selanjutnya yakni SMK Nurul Amanah yang lokasinya lumayan jauh dari tempat tinggalnya. 

Saat di SMK dia mengalami kondisi yang sangat menyedihkan, tepatnya saat berusia 19 tahun,  ibu yang paling di cintainya meninggal dunia, tak sampai di situ, saat dia kuliah ayahnya juga dipanggil oleh Allah.

Meski, hidup tanpa kedua orang tua, tidak membuatnya putus asa. Dia memiliki prinsip, “Selama hidup, tidak akan pernah menjadi karyawan.” Dia lebih baik menjadi kepada kucing dari pada ekor harimau. 

Selain itu dia juga memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi, terbukti dengan didirikannya UMKM yang memproduksi cemilan yang diberi merk totachis. 

UMKM ini sengaja didirikan untuk membantu perekonomian masyarakat petani. Ia berharap petani tidak lagi menjual hasil panennya dengan harga murah, melainkan memproduksinya sendiri yang kemudian dijual dengan harga yang lebih mahal, dan dia siap memberikan resepnya kepada orang yang ingin membuka usaha sepertinya.

Meski usahanya tidak terlalu besar namun sebagai seorang mahasiswa usaha tersebut sudah sangat cukup untuk membiayai keluarganya.

Dari kisah tersebut kita bisa belajar, bahwasannya hidup tidak harus bergantung pada orang lain. Karena kita adalah sahabat terbaik bagi kesuksesan diri kita. Namun tidak semua orang pandai berwirausaha ada juga orang yang lebih tertarik untuk jadi seorang karyawan. 

Oleh karenya, apapun keinginanmu tentang pekerjaan, entah itu ingin menjadi karyawan atau membuka usaha sendiri, tugas anda sebagai mahasiswa adalah melakukan yang terbaik hari ini, jika anda ingin berwirausaha, maka sambil lalu mulailah merintisnya. 

Jika anda ingin bekerja untuk orang lain maka persiapkanlah dengan baik apa yang di butuhkan oleh instansi tempat anda bekerja nantinya.

Saya adalah Saya